Ratu Dari Pulau Jawa Study Ilmu Budi Daya Garam ke Pidie Jaya

Kadis kelautan dan perikanan Pijay, Ayah Kamal, berbincang2 dengan Ratu Tatu di lokasi budidaya garam, Paru, Pijay

Pidie Jaya, Media Advokasi - Setelah sukses dengan tani Tambak Udang dan Ikan Bandeng lewat program dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, kabupaten Serang, Provinsi Banten, kembali ingin menambah PAD daerahnya lewat Budi-Daya Garam secara intensif dan besar-besaran. Namun sebelum hal itu dilakukannya, bupati Serang, Ratu Tatu Hasanah, SE berkunjung ke Pidie Jaya untuk Study Tiru terkait Budi Daya Garam secara intensif.

Kunjungan Kerja (Study Tiru) bupati Serang beserta rombongan ke Pidie Jaya, disambut ramah oleh bupati Pidie Jaya bersama sekda, para SKPK beserta sejumlah wartawan, di Pendopo bupati, Kamis, 6/12/2018.
Bupati Pijay, H. Aiyub Abbas serahkan cendra mata kepada bupati Serang, Banten, Ratu Tatu Hasanah, SE di Pendopo bupati Pijay

Ratu Tatu dalam sambutannya menjelaskan maksud dan tujuannya berkunjung ke Pidie Jaya adalah untuk melihat sendiri secara langsung Budi-Daya Garam secara intensif di Pidie Jaya, disebabkan kondisi daerahnya (kabupaten Serang, Provinsi Banten) yang berada di pesisir pantai memang sangat cocok membudidayakan garam secara besar, yang manfaat dan tujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya sekaligus menampung tenaga kerja dan menambah PAD daerahnya.

"Sebagai daerah yang berada di tepi pantai, sebenarnya masyarakat kami juga ada usaha tambak. Namun alangkah lebih baik lagi andai di tempat kami juga ada usaha produksi garam yang dikerjakan secara intensif, karena ini akan menambah mata pekerjaan masyarakat kami. Tapi sebetulnya kami belum ada pengalaman tentang budidaya ini, maka kami datang ke Pidie Jaya untuk belajar dan meniru ilmu di sini seterusnya kami bawa pulang ke Serang," ungkap Ratu Tatu.
Bupati Serang bersama rombongan foto bersama d lokasi budi daya garam pijay

Bupati Pidie Jaya, H.Aiyub Abbas yang akrab disapa Abuwa, juga sangat berterimakasih atas kunjungan bupati Serang yang ingin melihat langsung Budi Daya Garam Pijay secara intensif, serta memohon maaf atas kekurangan-kekurangan di Pijay.

"Terimakasih atas kunjungan Ratu ke Pijay, dan mohon maaf atas segala kekurangan-kekurangan kami di sini. Maklum kabupaten Pidie Jaya baru berusia 11 tahun. Jika dibandingkan dengan Serang yang sudah berusia 4 abad (400 thn), sungguh Pidie Jaya tidak ada apa-apanya, Pidie Jaya hanya kabupaten yang lahir kemaren sore, ibarat anak manusia yang belum baligh, baru 11 tahun," ucap H.Aiyub Abbas setengah berseloro.

Sebagai tanda rasa persaudaraan antara Pidie Jaya, Aceh dan Serang, Banten, Bupati Pijay, Abuwa menyerahkan Cendra Mata kepada rombongan pemerintah Serang yang diterima langsung oleh Bupati Serang Ratu Tatu didampingi wakil dan para SKPK-nya.

Seterusnya rombongan dari pulau seberang ini dijamu makan siang oleh bupati Pijay di Rumah Makan ,,CEK SAL TRINGGADENG,, setelah lebih dulu melaksanakan Shalat Dhuhur berjamaah di Mesjid At-Taqarrub Tringgadeng, Pidie Jaya.

Menjelang jam15.00 rombongan tiba di lokasi Budidaya Garam di gampong Paru, kecamatan Bandar Baru. Dengan penuh seksama para rombongan bupati Serang melihat, mempelajari dan meneliti dengan cermat cara memproduksi (mengolah) garam di Pijay, yang didampingi bupati pijay H.Aiyub Abbas beserta kadis kelautan dan perikanan Pidie Jaya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Ir. Kamaluddin yang akrab disapa Ayah Kamal bercerita panjang lebar tentang upaya dan cara-cara meyakinkan bupati Pijay saat proyek ini dibangun beberapa bulan yang lalu. Walaupun banyak rintangan, namun akhirnya, keinginannya untuk membudidayakan garam secara intensif ini terlaksana dan berhasil.

"Sebagai kepala dinas dibidang kelautan, kita harus memanfaatkan laut untuk mengambil ikannya, menjaga kelestarian dan juga harus memanfaatkan pinggir laut (Tepi Pantai) untuk tani tambak dan produksi garam, yang bisa menambah kesejahteraan masyarakat kita," ucap Ayah Kamal disela-sela mperlihatkan hasil produksi garam kepada bupati Serang.

Masih menurut Ayah Kamal, "Saya berharap apa yang telah dilihat dan dilelajari di sini, akan dikembangkan secara besar-besaran di pulau Jawa, khususnya di kabupaten Serang, Banten," lanjut Ayah Kamal yang langsung ditanggapi positif oleh Raru Tatu dari pulau seberang.

Sementara bupati Ratu Tatu juga berjanji akan membawa ilmu ini ke Serang untuk dikembangkan disana. Insya Allah jika sudah berhasil dibudidayakan di sana akan diundang bupati dan rombongan dari Pidie Jaya, tukas bupati Serang, Banten. 

Popular Posts