Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng Di Lirik Kementerian Pariwisata.



Bandung, Media Advokasi -, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI akan melaunching secara resmi Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng pada Februari 2019.  Asisten Pemerintahan Kabupaten Bandung Yudi Haryanto, SH., SP1 menyatakan, keberadaan Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng sudah dilirik oleh Kemenpar untuk dipromosikan.

“Insyaallah jika sesuai rencana, Februari nanti Menteri Pariwisara RI Arief Yahya akan melaunching langsung pasar digital ini,” ungkap Yudi di sela Cimenyan Festival di Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan, Minggu (30/12/2018).

Yudi berpendapat, selain sebagai sektor devisa, pasar digital tersebut dapat menjadi tempat edukasi bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya sunda lebih dalam lagi.

“Selain sebagai salah satu sektor yang bisa mendulang devisa, pariwisata berbasis budaya ini juga memberi kesempatan kepada wisatawan untuk dapat belajar tentang sejarah, kebudayaan, bahkan kesenian lokal. Dari sanalah mereka dapat memahami dan mendalami dinamika perkembangan budaya, kearifan lokal, hasil cipta, karya serta karsa,” jelasnya.

Kabupaten Bandung sendiri, lanjutnya, dikaruniai berbagai potensi alam dan kekayaan budaya yang menakjubkan, seperti pertanian, peternakan, perkebunan, panas bumi, pariwisata, seni dan budaya.

“Wisata budaya adalah salah satu kekayaan luar biasa yang kita miliki, dan ini bisa menjadi daya tarik baik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Kabupaten Bandung,” ungkapnya.

Yudhi pun mengimbau kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung untuk terus meningkatkan penataan dan pemeliharaan objek wisata di Kabupaten Bandung, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Prinsip pengelolaan harus lebih profesional lagi khususnya pada kawasan wisata budaya. Jangan lupa juga libatkan wisatawan dan masyarakat untuk turut melestarikan kebudayaan setempat. Tak ketinggalan, tetap perhatikan aspek peningkatan kehidupan komunitas warga lokal, baik secara ekonomi maupun sosial,” imbau Asisten Pemerintahan Kabupaten Bandung.

Kepala Disparbud Kab Bandung Drs. Agus Firman Zaini, M.Si, berharap even Cimenyan Festival tersebut dapat menciptakan destinasi wisata baru yang berkelanjutan.

“Biasanya even seperti ini hanya berlangsung pada hari H saja. Tapi melalui tema digital yang kita usung even seperti ini diharapkan terus berlanjut, bahkan dapat menciptakan destinasi wisata baru di Kawasan Bandung Utara, juga meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut,” papar Kadisparbud.

Agus menuturkan, Cimenyan Festival tersebut menyajikan berbagai macam pertunjukan. Mulai dari festival budaya, live music hingga sajian kuliner khas Cimenyan.

“Cimenyan memang terkenal dengan potensi kulinernya seperti tape singkong atau peuyeum dan madu. Di sini juga disajikan bandrek dan bajigur serta makanan tradisional yang jarang ditemukan di pasar. Selain itu, Cimenyan Festival menyuguhkan berbagai macam kesenian bertema bambu, salah satunya rampak karinding yang dimainkan bersama-sama oleh wisatawan. Ada juga atraksi Bambu Gila dan Tari Tarawangsa,” tuturnya.

Even tersebut juga lanjut Agus, sekaligus soft launching Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng. Ia menambahkan, pasar digital tersebut menyuguhkan spot-spot yang berbeda dengan tempat wisata lainnya.

“Pasar ini menyajikan konten yang jarang ada. Bagi yang suka foto-foto atau selfie tidak perlu khawatir, karena di sini banyak spot yang sangat instagramable dengan tiga view yang menarik, seperti hutan bambu, spot sunrise dan citylight Bandung,” pungkasnya.(yon/bb)

Popular Posts