Hasil Pantauan, Semenjak Oktober NTP Jawa Barat Naik


Bandung, Media Advokasi–Badan Pusat Statitistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) melakukan pemantauan harga di 18 kabupaten di Provinsi Jawa Barat pada November 2018, dimana hasil dari pemantauan diketahui Nilai Tukar Petani (NTP) selama Oktober mengalami kenaikan.

Kepala BPS Jabar Doddy Herlando mengatakan NTP Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen dibandingkan Oktober 2018, dari 109,77 menjadi 110,10. Indeks harga hasil produksi pertanian (IT) naik sebesar 0,37 persen dan Indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani (IB) naik sebesar 0,06 persen.

“NTP tumbuh positif karena pertumbuhan IT lebih besar daripada pertumbuhan IB,” ujarnya di kantor BPS Jabar, Jalan PHH Mustofa .

Pada bulan November 2018, hanya 1 (satu) dari 5 (lima) subsektor NTP pertanian mengalami kenaikan, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,50 persen. Subsektor yang mengalami penurunan terbesar adalah Subsektor Perikanan, turun sebesar 1,00 persen. dari 107,34 menjadi 106,26.

Kemudian Disusul NTP Hortikultura turun sebesar 0,72 persen dari 117,49 menjadi 116,64. NTP Subsektor Peternakan turun sebesar 0,42 persen, dari 113,23 menjadi 112,76. Subsektor TPR turun hingga 0,20 persen dari 100,88 menjadi 100,68.

BPS juga menyebutkan jika Daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada November 2018 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Semua kelompok pengeluaran kecuali Bahan Makanan mengalami inflasi.

Kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada Kelompok Sandang dengan inflasi sebesar 0,26 persen. Disusul Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau dengan inflasi sebesar 0,17 persen; Kelompok Transportasi dan Komunikasi dengan inflasi sebesar 0,13 persen. Kemudian Kelompok Kesehatan dengan inflasi sebesar 0,13 persen; Kelompok Perumahan dengan inflasi sebesar 0,06. Sementara Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga tidak mengalami inflasi. (yon/ jo/jabarprov)

Popular Posts