Fenomena Panas Bumi di Lantai Rumah Warga Pante Raja



Pidie Jaya, Media advokasi - Fenomena panas bumi terjadi di lantai rumah Ali Basyah Bin Tgk. Saat (65) warga Gampong Pante Raja Pasie, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya. Ali Basyah menceritakan fenomena ini kepada awak Media, Rabu, 12/12/2018.

Menurut Ali Basyah, sebenarnya fenomena panas bumi pada lantai rumahnya ini sudah satu bulan yang lalu dirasakan oleh istrinya, Khadijah Binti M.Husen (55).Tiap saat lantai itu diinjak, lantai itu terasa panas, bahkan dimalam hari sekalipun.

"Sudah sebulan yang lalu saya rasakan panas di lantai setiap saya injak di depan dan samping pintu, panasnya lain dari yang lain. Baik itu malam, siang atau pagi hari," jelas Khadijah.

"Bahkan kejadian ini (panas lantai) selalu saya ceritakan kepada anak dan menantu saya, tapi mereka mengabaikan saja, seakan yang saya omongin itu cuma bercanda. Tapi kemaren pagi kembali saya ceritakan lagi bahwa lantai tersebut panas. Barulah anak saya mencoba menyentuhya, dan benar, panas, padahal hari masih pagi. Akhirnya tersebarlah kepada tetangga dan jadilah berita heboh," cerita Khadijah.

Petugas Piket PUSDALOPS PB BPBD Pidie Jaya, Edwin dan Bahtiar, S.Sos Yang ikut langsung ke TKP setelah info itu tersebar, dan mendata kondisi terkini bahwa rumah warga Pante Raja Pasie, Kecamatan Pante Raja, Pidie Jaya membuat pelaoran yang dikirim ke BMKG ,ESDM, BVMBG dan BPBD Aceh untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka penanggulangan dan mencari kepastian.

"Kita telah membuat pelaporan dan manentukan pantauan dengan siap siaga terkait isu Fenomena Panas Bumi di Pante Raja Pasie," ucap Erwin.

Sementara kapolsek Pante Raja,  Iptu Mahyuddin, SH meninjau langsung ke rumah yang bersangkutan, serta mencoba meneliti penyebab panas lantai.

"Kita telah memeriksa rumah tersebut dan mencari penyebab panas lantainya. Ternyata panasnya kami duga  disebabkan oleh arus listrik yang masih mengalir lewat kabel Anti Petir yang tertanam di dalam tanah lewat lantai yang masih terhubung ke tempat meteran listrik samping pintu," jelas Kapolsek.

Pernyataan itu dibantah oleh beberapa warga dan tetangga. Sebab menurut logika warga, meteran listrik sudah dua bulan yang lalu dicabut pihak PLN karena tertunggak rekening.

"Secara logika, meteran listrik sudah dicabut dan kabel penyambung dari rumah ke kabel induk PLN juga sudah dipotong oleh PLN, jadi otomatis arus listrik sudah terputus dari rumah tersebut,"

"Kami juga berharap agar benar seperti dugaan bapak kapolsek, sebab kami tidak menginginkan hal-hal lain yang bisa membahayakan, baik pemilik rumah ini maupun kami-kami selaku tetangga," ucap ibu-ibu yang namanya tidak mau disebutkan di media.

Sementara Manager PLN ULP Meureudu, Nofrizal yang diminta keterangannya terkait kabel listrik yang sudah dipotong, kepada media ini mengatakan lewat pesan singkat via WhatAap pribadinya.

"Apabila wayer (kabel listrik) dari rumah atau apa saja yang sudah diputuskan hubungannya (potong) dari jaringan kabel PLN, maka arus yang ada di kabel PLN tidak bisa mengalir lagi ke areal yang sudah terputus tersebut.  Terkecuali pihak yang bersangkutan mencuri (menyambung) dengan cara ilegal," jelas Nofrizal.

Popular Posts