BPBD Pijay Gelar Sosialosasi Rencana Dokumen Kajian Resiko Bencana

Sosialisasi Rencana Dokumen Kajian Resiko Bencana Alam digelar di ruang sekdakab Pidie Jaya, Rabu, 5/12/2018.
Acara sosialisasi yang dihadiri oleh Pusdiklat BNPB, TPT BNPB, Kepala Station Klimetologi (BMKG) Aceh Besar, sekdakab Pijay, DPRK, BPBD Pijay, SKPK, para camat dan tokoh masyarakat Pidie Jaya.

Sekdakab Pidie Jaya, Drs.H.Abd.Rahman Puteh, SE, MM dalam pembukaannya menjelaskan betapa pentingnya pembentukan renacana dokumentasi kajian penanggulang bencana, disebabkan Pidie Jaya, salah satu daerah yang di pesisir pantai dan rawan bencana alam.

"Gagasan BNPB menyelenggarakan sosialisasi rekomondasi menghadapi bencana alam, atas nama pemerintah Pidie Jaya, kami sangat menghargainya.
Insya Allah pihak pemerintah akan mendukung penuh gagasan ini," ucap sekda sebelum mengetuk palu tanda sosialisasi dibuka.

Kepala TPT BNPB Nasional, Arus Horizon dalam sambutannya mengungkapkan tujuan dan maksud dilaksananya sosialisasi Dokumen Kajian Resiko Bencana (DKRB) adalah tata cara menghadapi bencana dan catatan persiapan yang mendadak saat bencana itu datang. Sebab bencana datang tanpa ada memberitahukan lebih dulu, sekalipun pihak peramal (BMKG) telah menyediakan segala peralatan, sebut Horizon yang juga tim pemateri soasialisasi tersebut.

Sementara Pusdiklat BNPB Jamaluddin, S.Sos yang juga pemateri acara menguraikan betapa pentingnya dokumen pendataan resiko bencana alam, sebab ini merupakan suatu catatan dan regulasi dalam menghadapi bencana dan menanggulanginya setiap bencana, agar masyarakat sadar akan resiko dan cara menanggulanginya dalam keadaan darurat dengan tanpa panik.

"Rencana kajian dokumen ini untuk persiapan bahaya dan resiko bagi daerah rawan bencana alam, setidaknya masyarakat tidak panik dalam menghadapi bencana yang memang beresiko besar," ungkap Jamal.

Kepal BMKG Aceh Besar Wahyudin, SP. M.I.Com, juga menyatakan betapa seriusnya pihak mereka dalam mempelajari cuaca dan situasi alam yang akan terjadi menurut pantauan sinyal meteologi dan geologi dalam grafitasi bumi.

"Peralatan yang kita miliki memang sudah agak lumayan, namun masih sangat kekurangan jika dibandingkan dengan negara lain di Eropa dan Amerika, namun demikian kita tetap siaga full 24 jam mengintai gravitasi bumi untuk mempejari keadan buruk dan langsung kita sebar (publish) ke masyarakat kewat media televisi, media massa, dan yang tercepat adalah media online," jelas

"Untuk itu, publikasi media sangat kami harap dan apresiasi. Terimakasih kepada para wartawan yang telah bekerja sama dalam menyiarkan info-info terkini kepada publik, terutama persoalan cuaca alam dan bencana," tutup Wahyuddin.

Kepala BPBD Pidie Jaya, M.Nasir S.Pd yang juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara sosialisasi rencana dokumen resiko bencana alam di Pijay.

"Dokumentasi Kajian ini merupakan kewajiban pemerintah dalam setiap daerah untuk membuat dokumen agar mudah menanggulangi setiap bencana, karena ini merupakan master plant yang mesti ditangani, baik itu menghadapi maupun menanggulangi setelah bencana terjadi, seperti rehabilitasi dan rekontruksi," jelas M. Nasir. (Ismail)

Popular Posts