BPBD Pijay Gelar SIMULASI Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam

Pidie Jaya, Media Advokasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya melaksanakan Sosialisai dan Simulasi Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana Gempa dan Tsunami, di aula kantor camat Tringgadeng, Kamis 08/11/2018.

Acara simulasi tersebut dihadiri oleh kepala BPBD, Danpos Marinir Pidie Jaya, Danramil Tringgadeng, camat Tringgadeng, kabid kesiap-siagaan BPBD, fasilisator BNBP, muspida dan anak-anak pramuka, dengan total peserta 200 orang. 

Kepala BPBD Pidie Jaya, M.Nasir, S.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi, pelatihan dan simulasi yang digelar BPBD/BNPB khusus bagi masyarakat Pidie Jaya sangatlah penting untuk menghadapi bencana alam tanpa harus panik, disebabkan Pidie Jaya daerah rawan bencana.

"Acara simulasi hari ini merupakan lanjutan dari sosialisasi dan pelatihan  kemaren (7/11/red) yang merupakan pendidikan praktek. Kalau kemaren kita belajar teori bagaimana tata cara menghadapi bencana melalui pelajaran (arahan dan bimbingan) dari Nara Sumber kita pak Jamaluddin dari BNPB, namun hari ini kita praktek langsung (pelatihan) semacan Simulasi yang juga dipimpin langsung oleh pak Jamal," ucap M. Nasir.

Masih menurut M.Nasir, "Lengkaplah pelajaran kita dalam usaha mengurangi resiko bencana, karena sudah ada teori melalui sosialisasi dan praktek serta simulasi, termasuk membunyikan terompet bahaya tsunami," pungkas M.Nasir.

Sementara, narasumber dari Fasilisator BNBP Jamaluddin, S.Sos yang akrab disapa pak Jamal, kepada media ini mengungkapkan langkah dan tujuan daripada pelatihan dan simulasi hari ini dalam menghadapi bencana alam terutama gempa bumi dan stunami.

"Untuk hari ini yang kita langsung praktek dengan cara Simulasi (drama)  dari hasil sosialisasi kemaren, agar usaha penyelamatan diri dan pengurangan resiko bencana gempa dan tsunami mampu kita atasi dalam masa darurat tanpa harus panik, Seperti yang sudah saya katakan kemaren, bahwa hari ini kita akan adakan Silmulasi terhadap apa yang sudah kita belajar, yaitu melakukan usaha pengurangan resiko bencana alam gempa dan tsunami." jelas Jamal.

"Silmulasi ini melibatkan muspika, warga pinngiran laut dan anak-anak pramuka. Semoga sehabis silmulasi ini kita bisa ambil hikmah dan manfaat dalam menghadapi bencana alam, minimal dapat mengurangi resiko dari bencana teesebut," ketus Jamal.

"Yang paling utama dilakukan masyarakat tat kala berada di dalam gedung (ruangan) yang tiba-tiba gempa bumi datang, adalah penyelamatan bagian kepala dengan mencari benda terdekat untuk melindungi kepala, umpamanya bantal, kursi atau apa saja sebagai pelindung kepala dari reruntuhan material rumah atau gedung, dan itu sudah kita praktekkan lewat silmulasi hari ini," pungkas Jamaluddin yang akrab dipanggil Jamal. 

Popular Posts