Penyelam IDRT Gugur Dalam Tugas

Basarnas Dalam Konfrensi Pers.
Jakarta, Media Advokasi - Berita duka menyelimuti tim SAR. Seorang penyelam Potensi SAR dari Indonesia Diving Rescue Team (IDRT) atas nama Syahrul Anto (48) yang beralamat di Jl Anggrek No 12 Taman Nirwana Ujung Pandang meninggal dunia. Anto yang dikenal memiliki jiwa sosial sangat tinggi itu berpulang saat melaksanakan operasi penyelaman di lokasi pencarian, Jumat (2/11/2018) sekitar pukul 16.00 WIB.

Jenazah Anto kemudian dievakuasi menggunakan Kapal Teluk Bajau Victori ke Posko Basarnas. Selanjutnya dievakuasi ke RSUD Koja untuk keperluan autopsi.

Atas permintaan pihak keluarga, jenazah diterbangkan ke Surabaya Sabtu (3/11/2018) pagi pukul 05.00 WIB untuk disemayamkan di rumah orang tuanya.

"Sebagai Kabasarnas, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan dari personil Indonesia Diving Rescue Tim. Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada almarhum yang memiliki kapasitas dan kualitas, senior, dan memiliki jam terbang yang tinģgi sebagai relawan yang penuh dedikasi. Namun, jika Tuhan menghendaki hal lain, kita tidak dapat melawannya," kata Kabasarnas saat konferensi pers di Posko Terpadu, Sabtu (3/11/2018) pukul 12.00 WIB.

Terkait update pencarian sampai siang ini, tim SAR telah mengevakuasi 73 kantong yang telah diberi label oleh DVI dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Tim SAR juga telah menemukan roda pesawat yang lain, bagian-bagian badan pesawat, termasuk bagian tubuh korban yang belum dievakuasi ke posko.

Kabasarnas kembali menekankan, bahwa seluruh tim yang terlibat dalam operasi adalah tim terpadu yang tetap solid dan terus bekerja yang dikoordinir oleh Basarnas.

Basarnas sudah menentukan dan membagi spot-spot untuk masing-masing tim penyelam baik dari Basarnas, Kopaska, Denjaka, Taifib, maupun penyelam-penyelam profesional dari potensi SAR.(Yon/Humas Basarnas)

Popular Posts