Lima Orang Tewas Dalam Kejadian Bencana Banjir Longsor Tasikmalaya


Tasimalaya, Media Advokasi .- Pemkab Tasikmalaya telah resmi menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari  upaya untuk penanggulangan bencana banjir dan longsor di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami nyatakan tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Tasikmalaya," kata Ade Dugianto Wakil Bupati Tasikmalaya, kepada Media Pers di Tasikmalaya, Rabu 7 November 2018.

Ade mengatakan, masa tanggap darurat ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya selama 14 hari lamanya terhitung sejak kejadian bencana yang terjadi pada Selasa 6 November 2018.

Menurut dia pemerintah bertanggungjawab dalam upaya penanggulangan bencana, mulai dari sebelum adanya bencana, saat bencana dan setelah bencana terjadi.

"Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah," katanya.

Dengan demikian dia mengimbau dan menginstruksikan kepada seluruh instansi terkait untuk turut terlibat dan membantu pemerintah dengan mengeluarkan sumber daya yang ada dalam upaya menanggulangi bencana tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan institusi terkait, diharapkan akan saling menjalin koordinasi, dan mengantisipasi keadaan darurat bencana dengan penanganan yang cepat, tepat dan terpadu sesuai peraturan.

"Masalah bencana ini menjadi tanggung jawab kita semua," ungkapnya.

Sebelumnya, wilayah selatan Tasikmalaya diguyur hujan deras sejak hari Senin, hingga menyebabkan banjir bandang dan longsor di beberapa wilayah. Ada tiga kecamatan yang langsung mengalami dampak dari banjir tersebut, antara lain Cipatujah, Karang Nunggal, dan Culamega.

Bencana ini juga mengakibatkan lima orang meninggal dunia, empat orang meninggal diduga akibat tenggelam terseret arus banjir bandang, sementara satu orang lagi meninggal akibat tertimbun longsoran tanah, sementara satu orang masih dalam pencarian.

Selain itu, jembatan yang menghubungkan desa Cipatujah dan desa Ciandum ambruk diterjang banjir. Kejadian ini sedikit banyak telah berdampak pada arus lalu lintas dan membuat para pengguna jalan kesulitan. Lantaran jembatan yang ambruk merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Tasikmalaya dengan Garut Selatan. (Yon/Hms.Kab.Tasikmalaya)

Popular Posts