Kelompok Hetero Seksual Faktor Risiko Terbesar tertular HIV


Bandung, Media Advokasi - Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan penduduk muda terbanyak di Indonesia, memiliki permasalahan yang komplek, disamping keberhasilan dan potensi besar yang dimilikinya.

Dalam sambutannya diacara Asesmen dan Manejemen Perilaku Berisiko Pada Remaja, Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengatakan,  HIV/AIDS lelah menjadi salah satu pemasalahan yang tengah dihadapi Jawa Barat dimana berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bahwa kasus HIV secara kumulatif dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2017 mencapai 32.210 orang dengan kasus AIDS sebanyak 9.217 orang.

"Dari angka tersebut 41.92 % merupakan kelompok usia 20-29 tahun dan 37,57 % berusia 30-39 tahun," kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Plt Dirut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat Riza Putra Riza, di RS Melinda 2, Sabtu (03/11).

Menurut Gubernur, jika dilihat dari kelompok risiko, kelompok hetero seksual merupakan faktor risiko terbesar dengan 46 persen beresiko tertular HIV, pengguna Napza suntik dengan 36,40 persen, biseks dan homoseksual dengan 9,9 persen, perinatal atau anak 4 persen dan tidak diketahui sebesar 3,3 persen.

"Data Klinik HIV/AIDS mcnunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir penularan HIV telah bergeser dari penggunaan jarum sumik ke hubungan seksual berisiko yang pencegahannya jauh lebih sulit dan rumit," ucapnya.

Gubernur menyatakan, untuk mengendalikan infeksi HIV/AIDS di masyarakat tidak mungkin akan berhasil bila tidak dilakukan menyeluruh dan terintegrasi mulai dari promosi, prevensi, kurasi dan rehabilitasi secara benar dan terukur sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

"Untuk promosi dan prevensi yang terpenting adalah fokus “mencegah dan merubah” perilaku remaja yang berisiko tinggi," ujarnya. (Yon/Parno)

Popular Posts