BPBD Pijay Gelar Sosialisi Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam

Kepala BPBD Pijay, M.Nasir,S.Pd, atas nama bupati Pijay, membuka acara sosialisasi
Pidie Jaya, Media Advokasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya laksanakan Sosialisai Pengurangan Resiko Bencana Gempa dan Tsunami, di aula kantor camat Tringgadeng, Rabu  (07/11/2018).

Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh kepala BPBD, Danpos Marinir Pidie Jaya, Danramil Tringgadeng, camat Tringgadeng, kabid kesiap-siagaan BPBD, fasilisator BNBP, dan sekitar 80-an perwakilan masyarakat gampong pesisir pantai di kabupaten Pidie Jaya.

Kepala BPBD Pidie Jaya, M.Nasir, S.Pd dalam pembukaannya mewakili bupati Pidie Jaya mengatakan bahwa dengan adanya sosialisasi ini masyarakat Pidie Jaya bisa memetik hikmah sehabis acara ini.

"Acara sosialisasi ini bertujuan untuk mencari langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang datang secara tiba-tiba. Yaitu usaha penyelamatan mendadak yang kita lakukan. Sebab bencana datang tanpa memberi tahu lebih dulu," ucap M.Nasir.

Peserta khitmad mendengar penjelasan narasumber dari BNBP Jakarta.
"Iya, kita akui bahwa bencana itu adalah mushibah yang datang dari Allah, tetapi sebagai manusia kita juga dianjurkan berusaha, termasuk usaha penyelamatan diri dari gempa dan tsunami. Maka dengan adanya sosialisasi ini, akan ada manfaat yang luar biasa bagi kita semua," lanjut M.Nasir.

M.Nasir atas nama bupati Pidie Jaya juga mendukung penuh gagasan ini. Bahkan menurutnya, akan membangun sarana evakuasi bencana atau lainnya, umpamanya membangun Jalan Untuk Evakuasi tsunami bagi masyarakat di pesisir pantai. Ke depannya akan diusahakan anggaran untuk pengadaan sarana evakuasi tsunami, pungkas M.Nasir mewakili bupati yang sedang ada agenda lain.

Sementara, narasumber dari BNBP yang dikonfirmasi media ini disela-sela jeda makan siang, juga mengungkapkan langkah dan tujuan daripada sosialosasi hari ini. Terutama terhadap gempa bumi dan stunami.


"Untuk hari ini yang kita bahaskan adalah cara-cara uasaha penyelamatan dan pengurangan resiko daripada bencana gempa dan stunami. Yang paling utama dilakukan masyarakat tat kala berada di dalam gedung (ruangan) yang tiba-tiba gempa bumi datang, adalah penyelamatan bagian kepala dengan mencari benda terdekat untuk melindungi kepala, umpamanya bantal, kursi atau apa saja sebagai pelindung kepala dari reruntuhan material rumah atau gedung," ucap Jamaluddin yang akrab dipanggil Jamal.

Jamal juga melanjutkan bahwa masyarakat juga harus menghindari diri dari dekat kaca, baik kaca pintu, jendela dan lain-lain. Sebab serpihan kaca yang pecah bila tertancap ke tubuh kita bisa celaka. Apalagi jika sempat mengenai mata.

"Sebaiknya menghindari dari kaca dan berusaha berada di tempat terbuka yang bebas dari baliho, pohon besar dan lain-lain," pungkas Jamal.

Acara sosialisasi ditutup sementara untuk makan siang dan Shalat Dhuhur dan akan dilanjutkan kembali tepat jam 14.00.WIB. (Ismed Alfata)

Popular Posts