Tahun Politik, Pemuda Jangan Jadi Korban Berita Bohong (Hoaks)

KNPi dan unsur ormas pemuda lainnya peringati sumpah pemuda tingkat Kabupaten Bandung
Bandung, Media Advokasi  – Pemuda harus memberi contoh kepada masyarakat, dengan menebarkan virus-virus kebaikan. Jangan sampai pemuda malah jadi korban berita-berita bohong dari oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Negara ini carut marut karena berita yang kita konsumsi lebih kebanyakan hoax, terutama di media-media sosial. Di tahun politik ini hoax makin menyebar. Kalau pemuda hanya mengkonsumsi hoax, itu akan berpengaruh pada kualitas cara pandang pemuda terhadap konstalasi politik hari ini,” ungkap anggota Komisi X DPR RI H. Dadang Rusdiana,SE.M.Si kepada Balabandung.com, Minggu (28/10/2018).

Dengan spirit Sumpah Pemuda pula, kata Dadang, bagaimana mereka harus meningkatkan persatuan dan kesatuan. “Beda pilihan politik itu kan biasa, karena itu sudah konsekuensi kehidupan kita berdemokrasi. Tapi kalau kita larut, bahkan terlibat dalam berita-berita seperti itu sehingga kita terpecah belah dalam kontestasi politik, itu akan sangat memprihatinkan,” kata Kang Darus, sapaan Dadang Rusdiana.

Caleg DPR RI Dapil Jabar 2 dari Nasdem ini menandaskan, pemuda harus jadi yang terdepan dan harus jadi contoh yang baik, suri tauladan untuk memberikan contoh kepada masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan.

“Dulu itu kan bagaimana 13 tokoh pemuda mampu menawakan yang namanya Sumpah Pemuda, sekarang itu kita tinggal memelihara dan memberikan pencerdasan kepada masyarakat bahwa beberapa konsekuensi dari kehidupan berdemokrasi adalah multipartai, beda pilihan politik. Jangan sampai disikapi dengan permusuhan karena beda pilihan, apalagi sampai dengan ditampilkan dalam bentuk-bentuk kekerasan, itu menunjukan kita tidak dewasa,” ungkap Darus.

Menurutnya persoalan-persoalan seperti ini harus selesai, kekerasan fisik, tawuran, saling menekan, saling sebar hoax, semuanya harus dihentikan. Karena kita tidak akan beranjak menjadi negara yang maju, kalau kita masih terpenjara dalam persoalan-persoalan sosial politik seperti itu.

Di sisi lain, Darus juga mengapresiasi bermunculannya para pemuda yang terjun aktif di dunia politik. “Itu kan positif, keterlibatan anak muda dalam politik harus kita sambut dengan tangan terbuka dan suka cita,” ujarnya.

Dengan hadirnya anak-anak muda yang aktif di politik, imbuh Darus, tampilan politik pun akan lebih segar dan indah ketika diisi oleh orang muda yang punya integritas.

“Kita apresiasi pemuda yang aktif di parpol. Karena parpol itu tidak bisa kita nafikkan dalam kehidupan berdemokrasi. Nah, kalau parpol ini tidak diisi oleh anak-anak muda yang cerdas, orang-orang yang sholeh, yang berintegritas, nanti parpol dikuasai dan diisi oleh orang-orang yang tidak diharapkan,” tandasnya.

Darus berpendapat bahwa selama ini masyarakat apatis ke parpol karena diisi oleh orang-orang yang tidak punya integritas. “Sehingga muncullah stigma negatif di masyarakat bahwa politik itu kotor, politik itu jahat, politik itu korupsi, inilah yang harus kita ubah,” pungkasnya. (Yon/Bb)

Popular Posts