PEMUDA DESA BINGUNG PASARKAN PANEN HIDROPONIK


Karawang, MediaAdvokasi - Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Untuk usaha yang satu ini memang memerlukan keuletan,kesabaran,serta keahlian.karena bukan hanya gagal panen saja yang di alami petani akan tetapi untuk masalah pemasaran juga sulit, hal itu dirasakan oleh Hapit Durahman (Apunk) 33 tahun, warga desa Karang Sinom Tirtamulya Karawang.

Hapit adalah salah satu pemuda karawang yang tersingkir dari dunia perburuhan (penganggur), karena sulit nya mencari pekerjaan Hapit lebih memilih untuk mnjadi petani yang mengambil bidang hidroponik.

Ide tersebut di awali ketika hapit yang hobi bercocok tanam,di tambah dengan gemar membaca mucullah ide dan mencoba ingin menjadi petani hidroponik. Baginya ga ada kata putus asa untuk mencari sesuap nasi.


Dengan bermodalkan uang 200 rb, hapit memanfaatkan limbah pabrik di sekitar cikampek Tirtamulya seperti, seteoropom, plastik, palet kayu, gelas plastik, dll. Petama dia buat satu tmpat menananam hidroponik dengan jumlah 300 lubang tanam.

Lima bulan berjalan hapit berhasil memamen sedikitnya lima jenis sayuran, javarose, salad, kangkung, saledri, bayam.

Dengan kualitas tanaman yang sangat bagus dan layak untuk di konsumsi dan di pasarkan karena hapit 100% tidak menggukan Pestisida dan bahan kimia berbahaya lainya.

Akan tetapi untuk pemasaran yang membingungkan untuk hapit sendiri, pasalnya hapit tidak tau untuk memasarkan kemana hasil panen nya.dia pernah mencoba menjajahkan pada warung makan pecel,toko,warteg, tetapi harga sayuran hapit di beli tidak seusuai modal yang di keluarkan,tak jarang juga di tolak.itu di jelaskanya pada awak media.-"saya bingung ketika saya panen saya harus menjual kemana.karena masyarakat lebih memilih sayuran di pasar yang harganya seribu perikat.sedangkan sayuran saya untuk modal bibitnya saja tidak bisa menutupi kalo di jual satu ikat seribi rupiah."28/10/2018 ungkapnya

Untuk peminat kalangan pemuda yang ingin ikut belajar bertani hidroponik pada hapit pun sudah ada sedikitnya 5 orang yang belajar dan di bimbing mulai dari nol hal tersebut ia lakukan dengan suka rela tanpa pamrih.karena yang belajar pun sama dari kalangan pemuda yang tidak bekerja.

Hapit juga berharap pada pemerintah untuk lebih memperhatikan kaum petani yang terus di lihat keberadaanya dan di berikan dukungan dari segi apapun khususnya di karawang.

Disini peran pemerintah sangat penting dan di butuhkan oleh kalangan petani muda seperti hapit dari segi wadah,apresiasi,dukungan,bantuan,yang terpenting adalah memberikan jalan dalam pemasaran dan pemodalan untuk mengurai angka pengangguran yang ada di karawang . (Suparman)

Popular Posts