Pelatihan 36 Kader AMPL Program Pamsimas III 2019 Pijay Dilaksanakan 4 Hari Berturut-Turut

Desirizal, koordinator Pamsimas Pijay Memberi Bimbingan dan pelatihan terhadap 36 kader AMPL Desa
Pidie Jaya, Media Advokasi - Pamsimas Pidie Jaya laksanakan Pelatihan Program Pamsimas III tahun 2019 terhadap 36 kader AMPL 4 hari berturut-turut, yang merupakan perwakilan dari 18 gampong calon penerima program Pamsimas III di kabupaten Pidie Jaya, di Aula Losmen Ananda, Meureudu, mulai hari ini,  Senin 22 -25 Oktober 2018.

Acara sosialisasi dan pelatigan yang dibuka oleh Badan Koordinator Pamsimas Pidie Jaya diikuti oleh 36 kader AMPL perwakilan gampong, sementara 3 gampong calon penerima air program Pamsimas III tidak hadir pada hari pertama.

Hadir pada acara pembukaan pelatihan tersebut, Kepala DPMU Syaifuddin, kepala bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Pidie Jaya, Okta Handifa, para kader AML dari 15 gampong yang membutuhkan jasa air dari Program Pamsimas.

Manager Koordinator Pamsimas Pidie Jaya, Desirizal yang juga nara sumber acara pelatihan tersebut membuka beberapa sesi. Sesi Pengarahan dan bimbingan serta sesi dialog untuk tanya jawab dengan kader AMPL.

Para kader AMPL sedang mendengar arahan dan ikuti pelatihan program Pamsimas III
Menurut Desi, panggilan akrab Desirizal, mengadakan sosialisasi dan pelatihan kader AMPL desa baru program pamsimas III untuk mendapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam mengawal isu-isu pembangunan AMPL di desa.

"Pelatihan kader AMPL Pamsimas secara khusus bertujuan memberikan  pemahaman dan pembekalan ketrampilan kepada kader AMPL desa agar mendampingi dan memfasilitasi masyarakat falam proses persiapan dan perencanaan program betkelanjutan, sekaligus membina dan membimbing para kader dalam mengelola air Pamsimas dan cara bekerja saat pamsimas sudah beroperasional di gampongnya masing-masing," jelas Desi

Desi juga melanjutkan bahwa program Pamsimas yang diajukan oleh gampong tidak sepenuhnya anggaran dari pusat. Pusat hanya menyediakan dana cuma 70% dari jumlah yang dihabiskan, sedangkan sisanya akan ditanggung oleh desa tersebut yaitu, 10% dari dana desa, 16% dana swadaya in cand (dalam bentuk gotong-royong) dan 4% merupakan dana in cash yang harus disediakan masyarakat desa secara cash, jelas Desi.

Lebih lanjut Desi menjelaskan bahwa program Pamsimas di diutamakan sumber air yang ada, seperti Sungai, Danau, dan mata air. Namun jika semua itu tidak ada, maka solusi akhir adalah Pengeboran.

Peserta latiahan, kader AMPL desa
Sementara kepala bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie Jaya, Okta Handifa, mengharapkan kepada AMPL yang ikut pelatihan di sini, agar bisa menjelaskan hal ini kepada masyarakat gampongnya, bahwa program Pamsimas yang akan dilaksanakan di gampongnya adalah milik masyarakat di gampong tersebut. Maka jaga dan rawat dengan baik agar bisa bermanfaat dalam waktu yang lama. Jangan sampai baru dua bulan operasionilnya, sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

"Program Pamsimas bukan proyek, tapi program yang terlaksana di desa dengan kemauan penuh dari desa tersebut bahwa Pamsimas memang dibutuhkan dan memang disetujui dengan serius oleh seluruh masyarakat. Sebab kegunaan dan fungsi pamsimas, selain penyediaan air bersih, juga memiliki fungsi pada kesehatan. Maka pamsimas bekerja dengan seluruh elemen masyarakat, posyandu dan kader kesehatan di gampong masing-masing." pungkas Okta.

Acara pelatihan hari perdana di tutup menjelang jam 17.00 WIB dan dilanjutkan kembali esok dan lusa (penutupan).(Ismail Alfatah)

Popular Posts