Panitia Pemilihan Rektor Unpad Gelar Diskusi

Panitia Pemilihan Rektor Unpad
Bandung, Media Advokasi – Panitia Seleksi Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar diskusi publik 3 Calon rektor terpilih bersama para tokoh Jawa Barat, di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika 77, Kota Bandung, Selasa (9/10/18). Ketiga Calon Rektor Unpad itu adalah Aldrin Herwany, Atip Latipulhayat, dan Obsatar Sinaga.

Ketiganya menyampaikan gagasannya di hadapan para tokoh Jawa Barat, mahasiswa, aktivis dan stakeholder yang ada di Jawa Barat. Dialog publik ini merupakan rangkaian akhir dari serangkaian kegiatan yang digelar oleh pansel.

Pemaparan diawali calon rektor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Aldrin Herwany. Aldrin yang memperoleh 6 suara pada Rapat Pleno Majeli Wali Amanah (MWA) ini bercit­a-cita menjadikan Unpad sebagai universitas riset berdaya saing internasional.

Di hadapan publik Aldrin berjanji, jika ia terpilih nanti, Unpad tidak lagi berlangganan jurnal internasional paket hemat. Ia ingin mahasiswa dan dosen mendapat akses lebih besar ke penelitian internasional.

Aldrin yang telah mengikuti berbagai pelatihan dan dialog ekonomi internasional ini mengaku ingin dosen dan mahasiswa bisa berkiprah dalam riset di kancah internasional, meski harus mengeluarkan biaya yang mahal.

Sementara itu, calon dari Fakultas Hukum Atip Latipulhayat memberi perhatian pada desentralisasi pengelolaan Unpad. Menurutnya, desentralisasi memainkan peran penting Unpad dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Guru Besar Hukum Internasional itu berpendapat, sentralisasi menyebabkan fakultas kesulitan mengembangkan keilmuan. Atip yang pernah mencalonkan diri sebagai Hakim Konstitusi pada 2014 ini menyoroti birokrasi di jajaran Unpad.

Calon rektor ketiga, Obsatar Sinaga, ingin menjadikan Unpad sebagai smart university pada 2024 dan menuju World Class University 2026.

”Kalau smart university tentu bukan soal colokan dan wifi karena itu semua pasti sudah ada,” kata Obsatar saat memaparkan gagasannya.

Obsatar yang pernah menjadi pembicara di MIT University, Amerika Serikat ini mengungkapkan World Class University itu harus diartikan sebagai universitas yang mampu berkiprah di tataran internasional dan kelas dunia. Hasil Riset, Diskursus-diskursusnya diperhitungkan dunia dan membawa pengaruh terhadap dunia global.

“Sebagai katalisatornya misalnya alumni-alumni Unpad harus mampu diterima oleh masyarakat internasional,” tegas Prof Obi, panggilan akrab Obsatar Sinaga.

Dengan potensi dan sumberdaya manusia yang dimiliki Unpad, Profesor yang pernah juga menjadi pembicara pada Oxford University Inggris ini yakin Unpad bisa menjadi World Class University. “Menyatukan energi, potensi internal dan external insyallah kita bisa mewujudkan,” ucap Obi (yon/bb)

Popular Posts