Menristekdikti Resmikan Industri Katalis Pendidikan Di ITB

Menristekdikti bersama sivitas akademika ITB
Bandung, Media Advokasi - Katalis menjadi unsur penting bagi industri bahan bakar untuk merubah bahan mentah menjadi bahan bakar minyak sesuai keinginan, bahkan menjadi bahan bakar hijau. Sayangnya katalis saat ini masih menjadi barang impor.

"Sekitar 80 persen katalis itu masih diimpor, jika industri dalam negeri bisa mendukung, maka kebutuhan impor bisa dihilangkan," ujar Menristekdikti Mohamad Nasir di ITB, Kamis (11/10/2018).

Mohamad Nasir meresmikan Industri-Katalis Pendidikan (catalyst teaching industry) di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis, Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, ITB (TRK ITB).

Program ini terkait dengan program penguatan inovasi yang diperoleh oleh TRK ITB sejak tahun 2017. Tahun ini adalah pelaksanaan program tahun kedua.

Program pembangunan dan penegakan Industri-Katalis Pendidikan ITB ini telah didahului oleh serangkaian penelitian eksploratif dalam merancang dan mensintesis katalis, bekerja sama dengan berbagai industri proses nasional, sejak 25 tahun yang lalu.

Bersama PT. Pupuk Iskandar Muda, TRK ITB melakukan kerjasama membangun adsorben untuk membersihkan gas alam dengan menyerap gas pengotor H28. Adsorben yang kemudian diberi nama PIMIT-Bl ini diproduksi secara komersial dan telah digunakan di berbagai industri pemrosesan gas.

Bersama PT. Pertamina (Persero), TRK ITB telah bekerja sama merancang dan mensitesis katalis pengolahan hidro nafta dan diesel berbasis logam Ni dan Mo. Beberapa hasil penelitian dalam sintesis katalis ini berpotensi untuk dikomersialisasikan.

TRK ITB didanai oleh BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), melakukan inovasi katalis untuk memproduksi bensin dan bahan kimia dari minyak kelapa sawit. Kini, hampir seluruh penelitian yang dilaksanakan di TRK ITB berorientasi pada usaha-usaha komersialisasi hasil penelitian.(yon/jo/jabarprov)

Popular Posts