Masyarakat Kecewa Pada Pelayanan Disdukcapil Pijay, Salah Seorang Pembuat KTP Pecahkan Kaca Jendela Dengan Batu
Suasana dikantor disdukcapil pasca dipecahkan jendela oleh salah seorang pembuat KTP |
Hadia Ihdini (17 thn) adalah warga gampong Meunasah Baro, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya yang kecewa karena terlalu lama menunggu pembuatan KTP, bahkan menurut keterangan dari salah seorang pegawai di Disdukcapil tersebut dia sudah datang dua kali ke kantor disdukcapil Pidie Jaya. Juga menurut keterangan lain mengatakan bahwa yang bersangkutan memang kurang sehat (sakit jiwa).
Kaca yang jendela disdukcapil pecah dilempar batu |
"Sudah tiga kali saya datang kemari untuk pembutan KTP anak saya, tapi ada saja alasan para pegawai, tidak ada blancolah, sudah telat, besok ajalah, dan lain sebagainya. Padahal hari ini sudah dari pagi saya kemari. Para petugas menyuruh saya balek sore saja. Lalu saya keluar dari kantor menunggu sore. Tapi ketika saya datang sore, eih malah petugas bilang suda kesorean, bapak balik saja besok. Dan hal seperti ini sudah tiga kali untuk saya," jelas Ibnu Hajar penuh emosi.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Fauzi, yang juga warga Tringgadeng. Fauzi kecewa atas kelakuan petugas yang tidak bertanggung jawab atas hilangnya surat pindah keponakannya yang bernama Suryani, pindahan dari Sumatra Utara dengan nomor penerimaan petugas pencapil Pijay, SKP/KK/10/49150 hilang setelah di terima petugas tersebut.
"Surat Pindah keponakan saya dari Sumatra Utara ke Pidie Jaya sudah saya serahkan ke petugas seminggu yang lalu. Ketika saya datang untuk mengambilnya dengan membawa bon penerimaan dari petugas, eh malah mereka tidak tahu entah ditaruk dimana. Anehnya lagi, sudah tiga (3) kali saya datang, katanya belum mencarinya," jelas Fauzi.
Suasana antrian dikantor disdukcapil, terlihat amburadul, tidak tertib. |
"Dimana tanggung jawab para pekerja kantor catatan sipil ini. Mereka ceroboh dan tidak bertanggung jawab dalam bekerja," pungkas Fauzi penuh emosi.
Idawati, salah seorang petugas pendataan pada pencatatan sipil Pidie Jaya yang diklarifikasi mengatakan bahwa masyarakat memang tidak sabar. Benarpun kita buat, tetap dinilai salah. Inilah resiko kami, kata Idawati singkat.
Sementara, kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pidie Jaya, Helmi yang diklarifikasi dikantornya pasca dipecah kaca jendela oleh salah seorang pembuat KTP mengatakan, "Sebenarnya yang memecahkan jendela barusan dalah salah seorang yang kurang sehat. Dia mengalami gangguan jiwa," ucap Helmi.
Terkait lamanya siap KTP atau surat kependudukan lainnya, Helmi juga menyinggung dan berdalih bahwa selama pendaftaran CPNS online ini tiap hari mencapai 300 orang lebih yang membuat perlengkapan administrasi di disdukcpil.
"Selama ini hampir tiap hari mencapai 300 lebih masyarakat yang membuat Surat di sini, ya, KTP, Akta Kelahiran, KK dan berbagai macam keperluan lain. Sedangkan penyediaan blanco E-KTP persediaannya cukup. Tidak ada yang kurang," sebut Helmi. (Ismail Alfatah)