Gp. Sarah Mane Akan Mendapatkan Prioritas Program Pamsimas III 2019

Okta Handifa, Kabid Cipta Karya PU Pijay
Pidie Jaya, Media Advokasi - Gampong Sarah Mane, Meurah Dua, Pidie Jaya adalah desa prioritas calon Program Pamsimas III 2019. Hal itu diucapkap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie Jaya melalui kabid Cipta Karya, Okta Haniifa dalam wawancara singkat usai penutupan Pelatihan Kader AMPL gelombang I calon penerima program pamsimas III yang dilaksanakan di aula Wisma Ananda, Meureudu, 22-25 Oktober 2018.

Kesediaan Pamsimas menetapkan gampong Sarah Mane sebagai calon yang diprioritaskan cukup beralasan dan masuk akal, sebab selain Sarah Mane sebagai desa yang krisis air minum, Sarah Mane juga desa pucuk lintasan air PDAM Krueng Meureudu. Dikarenakan ketinggian Gampong Sarah Mane lebih tinggi dari bak induk PDAM, maka PDAM tidak mungkin mengkonsumsikan airnya ke Sarah Mane, sekalipun aliran pipa PDAM terpasang lewat kebun masyarakat gampong tersebut secara cuma-cuma.

Untuk menanggulangi keluhan masyrakat di gampong tersebut yang krisis air, pihak pemerintah Pidie Jaya sebenarnya telah melakukan beberapa kebijakan beberapa tahun yang lalu dengan cara melakukan pengadaan proyek air minum melalui PPIP lewat pengeboran.

Distrik Pamsimas Pijay,  foto bersama kader AMPL seusai pelatihan.
Namun proyek tersebut tidak bisa berjalan sesuai yang diharapkan, sebab pengeboran yang dilakukan cuma tidak sampai 10 meter, maka airnya tidak ada.  Hingga sampai saat ini proyek tersebut hanya sebagai momen proyek gagal. Yang ada cuma bak beton setinggi 7 meter dan pipa aliran air ke rumah -runah yang ditananm di dalam tanah. Proyek tersebut meraup anggaran sampai puluhan juta rupiah. Ini adalah salah satu Proyek Gagal yang ada di Sarah Mane.

Selain itu, pihak PDAM, melalui Cipta Karya PU Pidie Jaya, juga memberikan bantuan untuk dua desa aliran air baku PDAM Lhok Sandeng dan Sarah Mane untuk sarana penyediaan kebutuhan air minum terhadap desa yang sudah memberikan lahannya terhadap aliran pipa air baku PDAM, dengan nilai proyek Rp. 78.000.000, namun pihak masyarakat di dua desa tersebut telah setuju dan bersedia mengalihkan proyek tersebut kepada Dayah di Sarah Mane dibawah pimpinan Tgk. Azhari (Tgk. Azhar), masyarakat kembali tidak ada air.

Di awal tahun 2017, gampong Sarah Mane juga pernah mengajukan proposal untuk program Pamsimas II tahun 2018, juga entah apa kendala di tengah jalan, lagi-lagi masyarakat Sarah Mane gagal mendapat proyek air minum.

Disaat masyarakat hampir putus asa untuk mendapatkan air minum, maka di tahun 2018 ini, gampong Sarah Mane kembali mengajukan proposal untuk mendapatkan air minum lewat program pamsimas III yang akan dikerjakan dipertengahan tahun 2019.
Bahkan semua persyaratan yang dibutuhkan Pamsimas, masyarakat gampong Sarah Mane telah menyanggupinya, seperti Dana Desa 10%, Dana In-cash 4% (sumbangan wajib masyarakat dalam bentuk uang) dan Dana In-cand 16% (swadaya masyarakat dalam bentuk gotong-royong) juga telah mengirim kader AMPL-nya untuk menikuti pelatihan di Wisma Ananda, beberapa hari yang lalu.

Diwajibnya dana desa, incash dan incand dikarenakan anggaran yang disediakan Pamsimas cuma 70% dari total yang dihabiskan untuk program tersebut. Maka pihak desa harus menanggung 30% lagi, termasuk 10% dari dana desa ditranfer ke Pamsimas dalam keadaan setelah bebas pajak. Maka untuk mencapai angka 100%, desalah yang mencukupinya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pidie Jaya, Bahrom Bhakti, ST melalui kabid Cipta Karya Okta Handifa, ST mengatakan, bahwa untuk program pamsimas III tahun ini (2109) gampong Sarah Mane akan djprioritaskan.

"Untuk program Pamsimas III 2019 Pidie Jaya, gampong Sarah Mane akan kita prioritaskan. Sekalipun gampong tersebut penduduknya dibawah 300 KK, sebab menurut kondisi dan informasi bahwa masyarakat gampong tersebut sangat krisis dengan air. Kasihan masyarakatnya," ucap Okta, panggilan akrab Okta Hanifa.

Hal senada juga diucapkan Distrik Koordinator Pamsimas Pidie Jaya, Desirizal, ST bahwa Sarah Mane akan diusahakannya untuk mendapatkan program tersebut.

"Melihat dari keseriusan masyarakat Sarah Mane untuk mendapatkan air dari program pamsimas, kita akan upayakan semaksimal mungkin, asalkan seluruh persyaratan dan ketentuan yang dibutuhkan pamsimas dipenuhi dengan serius. Untuk saat ini, desa Sarah Mane nampaknya lebih serius, baik cara melampirkan proposal dan kehadiran kader AMPL pada pelatihannya.  Mungkin dalam waktu dekat kita akan datang ke desa tersebut untuk bertemu dengan masyarakat. Lalu tim tehnisi kami akan meninjau lokasi pengambilan air sungai, mengingat Sarah Mane yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS)," pungkas Desi.

Sementara geuchik Sarah Mane, Khairuddin membenarkan bahwa pihak masyarakat desa telah mengikuti rapat musyawarah desa, yang juga dihadiri 2/3 dari jumlah KK yang ada digampongnya.

"Rapat musyawarah bersama masyarakat desa telah kita gelar, dan mendapat respon positif. Seluruh persyaratan akan kami penuhi termasuk 10% dari dana desa setelah membayar pajak," ucap Khairuddin yang masa jabatannya sebagai Geuchik Sarah Mane akan berakhir Desember 2018.(Ismail Alfatah)

Popular Posts