FMPP NKRI : Selenggarakan Diskusi Peran Jurnalis Dalam Meliputi Bencana


Jarkarta, Media Advokasi - Forum Mahasiswa dan Pemuda Pengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (FMPP NKRI) menyelenggarakan Diskusi Publik dengan tema "Peran Jurnalis dalam Meliput Penanganan Bencana oleh Pemerintah" pada hari Kamis, 25 Oktober 2018 bertempat di Mie Aceh Sawalah, Cikini, Jakarta Pusat.

Dalam acara diskusi publik menghadirkan pemateri Fira Abdurrahman selaku Ketua Divisi Aliansi Jurnalis Independen Independen (AJI) Jakarta, Patriot Muslim (Caleg PSI) dan Kabid Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rita Rosita, Kabid Humas BNPB.

Menurut keterangan dari Sudirman Hasyim sebagai Ketua Panitia pelaksana kegiatan diskusi publik, mengatakan, latar belakang tema yang diangkatkan oleh panitia diawali dengan melihat begitu penting nya peran jurnalis dalam meliput penanganan bencana oleh pemerintah.


"Jurnalis sangat memegang peran penting dalam setiap penanganan bencana oleh pemerintah. Seperti kita ketahui, dalam beberapa waktu belakangan terjadi bencana gempa di Lombok lalu disusul oleh gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi telah memperlihatkan bagaimana peran jurnalis dalam meliput penanganan bencana oleh pemerintah," tegas Sudirman.

Lebih lanjut, Sudirman mengatakan penanganan bencana oleh pemerintah sangat penting dan terbukti bahwa penanganan bencana yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi dilakukan dengan cepat dan responsif. "Semua dapat kita lihat dalam pemberitaan di media. Nah, itulah salah satu peran jurnalis yakni mengabarkan, memberitakan dan meliput setiap kali penanganan bencana yang dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.

Sudirman berharap dengan acara diskusi publik dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa jurnalis sangat berperan penting dalam meliput penanganan bencana oleh pemerintah. "Setiap saat jurnalis harus melaporkan kondisi terkini daerah yang terkena bencana. Pelaporan kondisi terkini sangat penting untuk menjadi bahan masukan bagi pemerintah dalam penanganan bencana agar jurnalis memberitakan yg sejujurnya, tanpa ditambahi/dikurangi supaya tidak membuat kegaduhan dan kepanikan  terhadap penanganan bencana sehingga dapat berlangsung cepat n tepat," tutupnya. (FH)

Popular Posts