Dapil Empat DPRK Aceh Utara Butuh Wakil Muda Yang Berkopetensi Di Parlemen

 Aceh Utara, Media Advokasi -  Menghadapi dunia melenial yang penuh dengan berbagai tantangan, terutama kemajuan dunia komunikasi yang kian canggih dan pengaruh global yang kian pesat, masyarakat butuh wakil di parlemen yang mampu menghadapi tantangan ini, maka Partai Sentral Informasi Rakyat Aceh (SIRA) pantas hadir di tengah-tengah tiga kecamatan mantan petro dollar ini.

Partai SIRA adalah satu-satunya partai besutan mantan tokoh Referendum Aceh yang pernah menggemparkan mata dunia saat jutaan masyarakat Aceh berkumpul di Mesjid Baiturrahman Banda Aceh, yang juga mantan wakil gubernur Aceh pasca Aceh Damai, Tgk. Muhammad Nazar, S.Ag.

Saat ini, Partai SIRA manyoritas kadernya dari kalangan tokoh agama dan cendikiawan (maaf bukan kader paket C) memang pantas mendapatkan kursi di DPRK Aceh Utara. Salah satunya di Dapil 4 yang meliputi kecamatan Sawang, Muara Batu dan Dewantara.


Apalagi di dapil tersebut telah muncul kader termuda dari intelektual alumni Universitas Unimal yang agamais, yaitu Zulkarnaini M.Ali, warga gampong Ulee Geudong, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara yang maju lewat Partai SIRA Daerah Pemilihan (Dapil) empat (4) nomor urut Sembilan (9) untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di tiga kecamatan tersebut, dan pantas mendapat dukungan penuh.

Dilihat dengan kacamata global, sepintas Zulkarnaini M. Ali yang baru saja menyelesaikan Sarjana Hukumnya (Strata satu) di Universitas Malikussaleh (Unimal), maju ke ranah politik memang masih terlalu dini, namun bila dipelajari secara manual dan seksama, putra kelahiran Ulee Geudong Sawang ini telah berkecimpung dengan berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan. Bahkan di Fakultas Hukum Tata Negara yang ia geluti, pernah menjadi anggota pengurus BEM, serta di desa tempat ia berdomisili juga tergabung dalam perangkat desa.

Bukan hanya itu, Zulkarnaini yang juga santri Nurul Istiqamah Ulee Geudong, cabang Baitussabri Paya Naden Aceh Timur Pimpinan Abu Amin Syarkawi, juga aktif di remaja mesjid Babut Taqwa, Ulee Geudong. Dengan keseimbangan ilmu yang dimilikinya saat ini antara ilmu dunia dan akhirat, sangat pantas duduk di parlemen. Ilmu umum dan agama berimbang. Sosok seperti inilah yang pantas didukung oleh masyarakat dapil tersebut.


Zulkarnaini, SH yang akrab disapa Dek Dun, yang dijumpai media ini disela-sela menerima kunjungan para timses di rumahnya di Ulee Geudong mengatakan, kehadirannya di dunia politik adalah panggilan hati nuraninya, untuk mencoba berbuat dan memberi yang terbaik kepada masyarakat di dapilnya.

"Saya maju sebagai salah satu calon legislatif di DPRK, dapil empat (4) nomor urut sembilan (9) merupakan panggilan hati nurani untuk mencoba berbuat yang terbaik kepada masyarakat. Walau usia saya sangat muda, namun apa salahnya saya mencoba berbuat. Sebab sungguh banyak aspirasi di dewan yang penyerapannya kurang tepat sasaran. Akibatnya, masih banyak masyarakat yang belum sejahtera dan masih banyak pula gampong yang tertinggal, luput dari aspirasi dan bangunan," ucap Dek Dun yang maju di dapil 4 (Empat) nomor urut sembilan (9). 

Sebagai contoh, seoarang pedagang dikasih cangkul, kepada nelayan dikasih traktor dan kepada petani dikasih mesin jahit serta kepada pedagang dikasih ternak. Ini memang bantuan, tetapi sesungguhnya inilah bantuan yang tidak tepat sasaran, yang keliru dan salah besar,  yang akibatnya, ya tidak pernah berhasil," jelas Dek Dun. (T,Saifuddin Alba)

Popular Posts