CURAHAN HATI KU UNTUK BUPATI KU BUNDA NENENG HASSANAH YASIN

Bupati Neneng Hassanah Yasin
Bekasi, Media Advokasi - Beberapa hari yang lalu Bunda tercyduk oleh KPK karena kasus dugaan korupsi pengurusan perijinan mega proyek property Meikarta, jujur aku tidak begitu kaget mendengar dan membaca pemberitaan tentang penangkapan Bunda sebab bagi ku hal yang biasa para pejabat di negera ini jika sedang menjabat sebagai pejabat negara pasti akan melakukan tindakan korupsi bahkan memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya untuk memperkaya dirinya dan kroni-kroninya selama masa jabatannya.

Ironis memang, ya, tapi itulah negara ku, negara yang ku cintai dan ku sayangi, negara Indonesia dimana aku terlahir dan besar. Sekalipun, anti rasuah (KPK) sudah berulang-ulang mengingatkan para pejabat negara ini untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi tetap saja masih banyak yang berbuat dan pada akhirnya tertangkap oleh petugas anti rasuah (KPK), diadili dan akhirnya mendekam di Hotel Predeo.

Mengapa, Bunda tidak belajar akan hal ini padahal Bunda tau dan sangat paham, jika melakukan kejahatan ini pasti akan menerima ganjarannya ?

Apa karena Bunda terlalu banyak membuang uang ketika pilkada tahun lalu ? Atau apakah Bunda ingin menjadi tenar kayak selebritis maka mau melakukan hal ini...? Selebritis Koruptor yang masuk dalam daftar buku hitam KPK, atau ingin disejajarkan dengan pendahulu Bunda, Setya Novanto.

 Bunda...Bunda, aku tidak habis pikir, entah apa yang ada dipikiran Bunda..?, koq tega-teganya amanah yang aku dan semua masyarakat Kabupaten Bekasi percayakan malah Bunda selewengkan dan salah gunakan.

Sedih, marah, kesel dan kecewa berkecamuk di sanubari ku dan semua masyarakat Kabupaten Bekasi atas apa yang Bunda perbuat, seharusnya aku dan semua masyarakat Kabupaten Bekasi bangga dengan Bunda karena ada sosok seorang wanita yang mampu membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi Kabupaten Bekasi dengan segudang prestasi, malah aku dan semua masyarakat kabupaten Bekasi menjadi malu punya Bupati seperti Bunda karena telah mencoreng muka kami dengan dugaan korupsi yang Bunda perbuat.

Baju orange yang Bunda pakai saat keluar dari gedung KPK menandakan bahwa Bunda memang terlibat dan berkonspirasi dengan pengusaha tersebut, Aib inikah yang ingin Bunda berikan kepada ku dan semua masyarakat Kabupaten Bekasi sebagai kenang-kenangan di akhir masa jabatan Bunda..?,

Karena jabatan Bunda harus dicopot dan digantikan oleh wakil Bunda. Teganya...teganya dirimu Bunda Neneng Hassanah Yasin. Aku tak siap menerima kenyataan ini, jujur aku tak siap...bahkan semua masyarakat Kabupaten Bekasi.

Pahitnya kenyataan ini membuat ku dan semua masyarakat Kabupaten Bekasi harus merenung kembali untuk memilih pemimpin yang akan memimpin daerah kami dikemudian hari. Aku dan semua masyarakat kabupaten Bekasi tidak akan mau lagi kecolongan sampai kedua kali, kami mau pemimpin kami dikemudian hari harus memiliki integritas yang tinggi, berwibawa, dan benar - benar anti korupsi sehingga "SWATANTRA WIBAWA MUKTI" yang kalo  diartikan Daerah Kabupaten Bekasi yang mampu mengurus dirinya sendiri, berpengaruh bagi daerah lain.

Karena Kejayaan serta Kemakmurannya. Bunda, pesan ku dan mungkin juga semua masyarakat Kabupaten Bekasi, ikutilah proses yang sedang berjalan yang dilakukan KPK terhadap Bunda dengan sebaik-baiknya, bersikaplah gentlement, akuilah bahwa Bunda bersalah dan bukan khilaf karena bersalah dan khilaf itu sangat jauh berbeda maknanya, mohon ampun kepada Yang Maha Kuasa dan lebih mendekat kepadaNya. Aku dan semua masyarakat kabupaten Bekasi mendoakan yang terbaik untuk Bunda.(Dari ku warga mu, Paulus Simalango)

Popular Posts