Camat Rancaekek Turun Tangan Bantu 7 Anak Yang Terlantar.

Camat Rancaeke turun langsung bantu anak terlantar
Bandung, Media Advokasi – Camat Rancaekek Drs. Baban Banjar Firmana, M.Si sampai turun langsung menangani dan memberikan bantuan terhadap 7 anak terlantar warga Komplek Pesona Rancaekek Indah Jl Pesona III, RT 3/RW 18, Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu (10/10/2018).

Camat didamping istrinya bersama petugas fasilitator Program Keluarga Harapan (PKH), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Dinas Sosial Kabupaten Bandung serta dari Dinas Sosial Jawa Barat, menyambangi rumah kontrakan ketujuh anak terlantar itu sambil memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang tunai.

Fasilitator PSM Kecamatan Rancaekek, Elisyawati Zoya mengungkapkan, hal itu dilakukan camat karena mendapat laporan dari warga setempat bahwa ada anak terlantar selama bertahun-tahun yang tinggal di rumah itu.

Menurut informasi warga, ibu dari ketujuh anak itu sudah meninggal, sementara ayahnya Mugni Munandar  sudah menikah lagi dan kerap meninggalkan mereka di rumah sejak tahun 2015 lalu. Ketujuh anak tersebut antara lain berinisial MMA (17 tahun); PCMA (16 thn); AMA (14 th); LMM (13); PAM (9); QMA (5); dan si bungsu AMA (4 tahun)

“Awalnya karena ada laporan warga ke kami di kecamatan. Kemudian kami berupaya untuk mengkordinasikan ke Pemerintahan Desa Bojongloa dan pengurus RW 18 Pesona beserta pengurus RT-nya, tapi semuanya tidak ada yang merespon. Sampai akhirnya Pak Camat sendiri yang langsung merespon, kemudian ditindaklanjuti dengan mengunjungi rumah anak-anak itu sambil memberikan bantuan sembako,” ungkap Elis kepada Balebandung.com, Rabu (10/10/18).

Setelah mendapat laporan warga, Elis mengaku dirinya mendatangi rumah itu untuk memverifikasi dan mendatanya dan memfoto anak-anak itu dengan rumah kontrakannya.

“Sementara temuan ini kan sudah sampai ke Dinsos Kabupaten Bandung. Ya, akhirnya kami dari pihak kecamatan bersama PKH dan PSM yang turun langsung,” imbuh Elis.

Saat Camat dan rengrengan mengunjungi rumah kontrakan anak-anak terlantar itu, tak ada satu pun aparat pemerintahan desa serta pengurus RT maupun RW yang turut mendampingi.

Camat Rancaekek, imbuh Elis, bukan sekadar memberikan bantuan sembako dan sejumlah uang tunai, tapi juga menguruskan pembuatan akte kelahiran dan kartu keluarga bagi anak-anak terlantar itu.

“Bahkan saat kunjungan Camat menasehati bapak dari anak-anak itu, kalau memang tidak sanggup mengurus lagi, anak-anaknya terutama yang masih kecil akan diserahkan ke Dinsos untuk dititipkan di panti asuhan,” beber Elis.

Atas nasihat camat, akhirnya Mugni merelakan empat orang dari anaknya itu diserahkan ke Dinsos. Sementara satu anaknya yang sudah besar, akan melanjutkan sekolah dengan difasilitas oleh pihak kecamatan.

“Kalau anak yang pertama kabarnya sudah kerja di bengkel, nah anak yang kedua ini yang akan dilanjutkan sekolahnya,” terang Elis.

Sebenarnya, kata Elis, warga sekitar secara spontan sempat membantu anak-anak terlantar itu berupa makanan sampai sumbangan seragam sekolah. Sampai akhirnya ada warga sekitar yang melaporkan kasus ini ke pihak kecamatan.

Sementara Camat Rancaekek Baban Banjar mengaku yang dilakukannya hanya spontanitas saja. “Ini karena panggilan rasa kemanusiaan saja. Mudah-mudahan ada respon lebih lanjut dari Dinsos untuk segera menanganinya,” tukas camat merendah.

Warga pun berterimakasih dan mengapresiasi langkah yang dilakukan Camat Rancaekek yang begitu responsif. (yon/bb)

Popular Posts