1.500 Honorer Purwakarta Tuntut CPNS Di Istana Presiden

Yayah Ratnasari Dewi, S. Pd salah satu Koordinator Kecamatan (Korcam), tenaga honorer K2 asal dari SMPN I Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa barat, saat aksi demo nasional , menuntut kepada Presiden Jokowi untuk mengangkat seluruh tenaga honorer K2 untuk menjadi CPNS.
Purwakarta, Media Advokasi - Ribuan masa yang terdiri dari guru tenaga honorer kategori 2 (K2), di Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa barat, ikut bergabung dengan 250 ribu tenaga K2 lainnya datangi Istana Presiden dari Senin, (30/10/2018) kemarin.

Kedatangan puluhan ribu masa tenaga honorer K2 tersebut ke Istana Presiden di Jakarta, menggunakan berbagai kendaraan pribadi dan bis, tidak lain adalah menuntut kepada Presiden Jokowi untuk mengangkat mereka menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Dalam aksi massa tersebut, menurut Yayah Ratnasari Dewi, S. Pd salah satu Koordinator Kecamatan (Korcam), tenaga honorer K2 asal dari SMPN I Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa barat adalah.

"Meminta  Presiden Jokowi untuk mengangkat seluruh tenaga honorer K2 tanpa melihat batas usia dan tes, tuntutan keduanya adalah mengesahkan revisi Undang-Undang ASN no.5 tahun 2014 sebagai landasan pengangkatan honorer di seluruh Indonesia dan ketiganya menolak Pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja (PPPK)," tuturnya ketika dikonfirmasi oleh media advokasi.com, Rabu (31/10/2018) tersambung melalui telepon selulernya.

Lebih lanjut Menurut Ratna, dalam aksi demo nasional para guru K2 itu, sudah ada yang berdatangan mulai dari hari minggu kemarin hingga sampai menginep di depan Istana negara.

"Tak ada satu pun pejabat negara yang keluar menemui para demonstran tersebut. Ya nampaknya kekecewaan besar dari raut wajah rekan rekan tenaga honorer K2 tersebut muncul, hal itu dikarenakan mereka ada yang jauh jauh dari berbagai pelosok Nusantara hanya ingin meminta keadilan dan kepedulian dari pemerintah pusat, akan nasib kami yang sudah puluhan tahun mengabdi kepada negara namun hingga kini belum ada kejelasan," pungkasnya. (Yusup Bachtiar)

Popular Posts