Ruwatan Bumi Pelestarian Budaya Sunda Ala Warga Cibening Purwakarta

Upacara adat ruwatan bumi, sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur Sunda, diperingati setiap tahun baru Islam
PURWAKARTA, Media Advokasi - Ruwatan bumi, sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur di tanah Sunda, upacara ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur warga terhadap sang penciptaan.

Didalam  wujud rasa syukur atas nikmat yang telah di berikan oleh Allah SWT, setia tahun baru Islam, warga masyarakat berbondong-bondong datang ke upacara adat tersebut dengan membawa berbagai macam hasil bumi untuk dikumpulkan, sebelum diperebutkan oleh warga hasil bumi tersebut, warga terlebih dahulu diberikan tausiyah keagamaan atau siraman rohani,  dan akhirnya persembahan tersebut, kembali kepada warga yang mengikuti prosesi acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.

Di beberapa daerah, hingga sampai saat ini, jarang sekali dijumpai upacara ruwatan bumi ini, namun di daerah kampung Bunder di ke Dusunan 4  RT 020/007  Desa Cibening Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta  Provinsi Jawa Barat ini, masih di jumpai sekelompok warga masyarakat yang masih memelihara tradisi  ruwatan bumi.

Menurut Amin Sonjaya selaku tokoh di sana yang juga merupakan kepala dusun di desa tersebut, Syukuran hajatan bumi ini, dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1440 H. Setiap tahun warga Dusun IV Cibening, rutin melaksanakan kegiatan itu," tuturnya kepada media advokasi.com Sabtu (14/9/2018) di kediamannya dimana lokasi tersebut diselenggarakan.

Hadir dalam acara tersebut, Kades, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tamu undangan dari luar desa yang ingin menyaksikan prosesi acara tersebut.

kepada warga masyarakat di manapun berada, kami menginap agar senantiasa menjaga serta melestarikan budaya dilingkungannya masing-masing, dengan demikian diharapkan kebudayaan setempat dapat dilestarikan, lalu diperkenalkan kepada anak cucu kita nantinya, pungkas Amin Sonjaya. (Yusup Bachtiar)

Popular Posts