Okta Handifa Berharap Para Geuchik Secepatnya Selesaikan Proposal PAMSIMAS 2019

Pidie Jaya, Media Advokasi - Bagi desa (geuchik) yang ada di Pidie Jaya, terutama yang ingin mendapat air bersih dari program PAMSIMAS III Pijay 2019, segera ajukan proposal saudara ke Pamsimas atau Cipta Karya Pidie Jaya.

Hal itu diutarakan lewat Media ini oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya melalui Kepala Bidang (kabid) Cipta Karya, Okta Handifa, seusai Sosialisasi Pamsimas di Aula PMI Pijay dengan puluhan perwakilan gampong yang masih terkendala persoalan air bersih.

Bagi gampong yang masih terkendala (krisis) air bersih, silahkan bapak geuchik setempat membuat Musyawarah Desa (MUDES) dengan masyarakat di desa masinng-masing, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentua yang telah ditetapkan PAMSIMAS. Salah satunya adalah kesediaan masyarakat desa tersebut mau (sepakat) melakukan swadaya "in kind" (gotong-royong) dengan prediksi 16% dari angaran yang disediakan untuk desa tersebut, dan 4% "in cash" yaitu dalam bentuk swadaya iyuran tunai dari masyarakat serta 10% diambil dari Dana Desa setempat, sedangkan yang 70% lagi ditanggung oleh pemerintah, melalui APBN," jelas Okta.
Kabid Cipta Karya Pijay, Okta Handifa
Secara defakto, kata Okta, memang paling diutamakan desa yang penduduknya diatas 300 Kepala Keluarga (KK) tapi jika desa tersebut tidak bersedia memenuhi persyaratan di atas, maka pihak PAMSIMAS tidak bisa memenuhi/ merealisasikannya.

"Sekalipun desa itu berpenduduk diatas 300 KK, namun tidak bisa menyanggupi ketentuan diatas, terpaksa sekali kami menolak proposal tersebut. Dan sebaliknya, sekalipun desa tersebut pendudiuknya dibawah 300 KK, namun memiliki hasrat yang besar untuk mendapatkan air bersih PAMSIMAS dengan menyanggupi semua persyaratan tersebut, maka desa itu akan kami realisasi lewat Perangkingan," jelas Okta.

Masih menurut Okta Handifa, intinya pihak pemerintah telah memberi berbagai kemudahan kepada masyarakat desa, dengan dana yang lumayan besar di prioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat (kesehatan lewat air minum yang bersih). Maka bergegaslah mengajukan proposal sebelum terlambat.

"Ini kesempatan bagi desa yang krisis air, maka jangan ditunnda-tunda lagi. Jangan nanti setelah proposal tahun 2019 ditutup, baru mengeluh dan mendatangai kantor Pamsimas. Sebab semua proposal yang disetujui Pamsimas akan di tujukan ke Jakarta. Setelah ditetapkan YES oleh pusat, baru bisa kami lakukan pekerjaan di desa tersebut." Pungkas Okta penuh harap. (Ismail Alfatah)

Popular Posts