Ngopi, Pimpinan OKP bersama Rumah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

Tanggerang Selatan, Media Advokasi - Para pimpinan nasional organisasi kepemudaan (OKP) bekerjasama dengan Rumah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto menyelenggarakan diskusi publik betajuk NGOPI (Ngobrolnya Pemuda Indonesia) disekretariat Dewan Pimpinan Pusat Mahasiswa Pancasila, Jl Tekukur, Tanggerang Selatan(15/09/2018)

Acara dihadiri para pimpinan OKP Nasional sebagai inisiator dan penyelenggara serta mahasiswa dari berbagai kampus dan elemen diantaranya, UIN, UHAMKA, UMJ, UMPAM, UBK, UT, STIE AD, STIKES JAYAKARTA.
Medi Sumaedi selaku ketua umum Mahasiswa Pancasila (Mapancas) yang bertindak sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan OKP dan berbagai elemen mahasiswa yang telah mempercayai Mapancas sebagai tuan rumah untuk berdiskusi agenda kepemudaan, kebangsaan dan kenegaraan serta launching Sekolah Kebangsaan bertajuk NGOPI (Ngobrolnya Pemuda Indonesia).

"Ini merupakan awal dari bangunnya pemuda untuk bersatu padu dalam membangun bangsa dan negara, diskusi dengan tajuk NGOPI akan rutin diselenggarakan oleh para pimpinan OKP dan elemen mahasiswa. Dari hasil diskusi kali ini nantinya akan menjadi rekomendasi para pemuda dan elemen mahasiswa untuk dibahas dalam Silaturahmi Nasional Pemuda Indonesia yang akan diselenggarakan 22 september 2018 sampai dengan 23 september 2018," tegas Medi dalam sambutan singkatnya sekaligus membuka acara.

Selanjutnya, ketua umum Pemuda Matahari Bangsa, Chairul Razak yang hadir sebagai narasumber mengatakan jika pemerintah ingin berhasil dalam pembangunan pemuda seharusnya melibatkan OKP sebagai rujukan perwakilan pemuda Indonesia, agar data pendidikan yang dikeluarkan IMF bisa meningkat karena saat ini kita berada diurutan terendah.

"Kita wajib menangis ketika melihat data yang dirilis IMF, dari 71 negara Indonesia berada diurutan 68 tingkat pendidikan terendah, dan pemuda Indonesia juga salah satu urutan terbanyak untuk pengangguran,  hal ini terjadi karena roadmap sumber daya pemuda di Indonesia masih belum jelas, padahal penduduk di Indonesia mayoritas usia 19 sampai 34 tahun," tambahnya.

Tak hanya itu, Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang, Azanil Kelana yang juga menjadi salah seorang peserta berharap kedepan pemerintah Indonesia bisa melibatkan pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara melalui OKP, serta nomenklatur kementerian pemuda dan olahraga dapat dipisahkan demi kemajuan Indonesia kedepan.

"Mari kita lihat APBN untuk kementerian pemuda dan olahraga serta pembagiannya, di Kemenpora bisa kita bayangkan anggaran untuk olahraga itu 5 kali lipat dari anggaran kepemudaan,  dan ini menjadi dua fokus yang berbeda, seharusnya kedepan harus dipisahkan kementerian yang bertanggung jawab untuk kepemudaan dan kementerian yang bertanggung jawab untuk olahraga,  agar peningkatan daya saing pemuda didunia bisa terwujud," harap Azanil.

Rangkaian acara pun dituup oleh Jupri selaku ketua umum serikat mahasiswa muslimin indonesia (SEMMI) cabang Tangerang Selatan yang menjadi moderator dengan membacakan kesimpulan diskusi yang akan menjadi rekomendasi pembahasan para pimpinan OKP tingkat nasional pada 22-23 September 2018 mendatang.

"Dengan Ngopi yang diinisiatori para pimpinan organisasi kepemudaan tingkat nasional dan berbagai elemen mahasiswa semoga bisa mewujudkan persatuan, pembangunan, kemajuan bangsa dan negara Indonesia yang dicita cita, bersatu kita teguh - bersama kita bisa,  salam pemuda indonesia satu tak terbagi," kata Jupri menutup acara.

Acara dilanjutkan dengan sesi photo bersama dan ramah tamah para pimpiman okp, elemen mahasiswa dan peserta undangan lainnya. (FH)

Popular Posts