KEMENDES APRESIASI KISAH SUKSES PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN GELARAN BURSA INOVASI DESA DI MUSI BANYUASIN

Kunjungan Dirjen PPMD dan Bupati Musi Banyuasin Pada Stand GSC Kabupaten Musi Banyuasin dalam Bursa Inovasi Desa
Musi Banyuasin, Media Advokasi - Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi, Taufik Madjid, hadiri gelaran Bursa Inovasi Desa sekaligus memberikan penghargaan atas Kerjasama Urusan Bersama Pusat dan Pemerintah Daerah Kab. Musi Banyuasin dalam penanggulangan kemiskinan melalui program  GSC (Generasi Sehat dan Cerdas) yang telah dilaksanakan sejak 2014-2018.
Pemberian Penghargaan atas Kerjasama Urusan Bersama Pusat dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam Penanggulangan Kemiskinan melalui Generasi Sehat dan Cerdas Tahun 2014-2018
Penghargaan tersebut meliputi adanya dukungan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kab. Banyuasin dan Pemerintah Desa yang berupa penyediaan alokasi Dana PAP (Pendampingan dan Administrasi Proyek) Urusan Bersama GSC dari APBD, dukungan APBD dalam Pengarusutamaan Pelayanan Sosial Dasar
Dukungan alokasi DD dan ADD pada Layanan Sosial Dasar sesuai Kewenangan Lokal Berskala Desa di 6 Kecamatan dan 107 Desa.
Kunjungan Dirjen PPMD dan Bupati Musi Banyuasin Pada Salah Satu Stand dalam Bursa Inovasi Desa 
Demikian Press Release yang disampaikan ke Media pada acara pemberian penghargaan dan Bursa Inovasi Desa di Stable Berkuda Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kemarin. (12/09/2018).

Dalam arahannya, Dirjen  PPMD, Taufik Madjid, atas nama Menteri Desa PDTT, menyampaikan, sejak diundangkannya  Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Kemendes PDTT mengemban dua mandat penting, yakni  peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa, dan  penanggulangan kemiskinan, menciptakan kesejahteraan sosial dan  perekonomian Desa.

"Dengan kegiatan Bursa Inovasi Desa ini menjadi salah satu cara dan  ikhtiar untuk memenuhi mandat UU Desa", katanya.

Dalam konteks Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC), lanjut Taufik, memiliki model pendekatan melalui pemberdayaan masyarakat desa.

"Pendekatan ini diharapkan mampu mendorong tanggung jawab sosial, kepedulian dan partisipasi masyarakat, yang merupakan modal sosial dalam mendorong efektivitas keberlanjutan program sebagai upaya mewujudkan kemandirian masyarakat dan kedaulatan desa itu sendiri", tandasnya.

Sementara itu, Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin,  menyampaikan, salah satu fokus pemerintahnya yakni pembangunan sarana dan prasana di seluruh desa. Jika hal itu telah selesai dilakukan atau tercukupi, maka penguatan perekonomian desa akan terpenuhi.

"Gunakan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat desa. Dengan begitu, dana desa untuk meningkatkan produk desa, bisa berkelanjutan dapat terpenuhi dengan maksimal," terang dia.

Lebih lanjut, orang nomor 1 di Bumi Serasan Sekate ini menuturkan, dengan pemanfaatan dana desa yang baik, akan dapat menjadikan desa lebih maju, mandiri, dan mampu mengentaskan kemiskinan yang ada di desa.

"Kita sama-sama dorong produk unggulan BUMDes. Kita harus bisa, karena kita memiliki potensi yang besar, memaksimalkan program yang ada untuk bisa menjadikan desa kita mandiri dan sejahtera, itu tujuan utamanya," pungkasnya. (ar/pnj).

Popular Posts