Duka Pidie Terhadap Korban Gempa Palu-Donggala, Konser Slank Dibatalkan
Slank |
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie, Tgk. H. Ismi A. Jalil, dari sebelumnya sudah mengeluarkan surat larangan kepada pemkab Pidie untuk tidak menggelar acara Show Band Slank di Pidie, sebab acara seperti itu akan mencoreng syariat Islam di Pidie, namun pihak pemkab seakan kurang mengindahkan larangan MPU tersebut.
"Kita sudah surati bupati Pidie untuk membatalkan show band Slank di Pidie, karena hal itu akan melecehkan Syariat Islam Aceh, khususnya Pidie. Namun sepertinya pihak panitia penyelenggara acara tersebut tetap akan digelar pada Sabtu malam 29/9/2018, dengan dikawal oleh 300 personel gabungan TNI/POLRI dan Satpol PP," kata MPU.
MPU juga melanjutkan, bahwa mushibah gempa Palu dan Donggala adalah bencana, kenapa kita berhura-hura disaat saudara kita yang lain sedang tertimpa mushibah (bencana gempa).
"Saudara kita di Sulawesi sedang dalam ber-Duka Cita karena mushibah gempa, masa sih kita di Pidie bergembira ria, bergoyang dan bersorak-sorai di lapangan penuh ria yang sama sekali tidak ada manfaatnya (menurut Islam).
Kita ini Aceh yang bersyariat dan punya Sosialitas tinggi," tegas H.Ismi.
"Tapi Alhamdulillah, akhirnya acara show tersebut tidak jadi digelar," ucap MPU
Dalam wawancara singkat dengan Slank, bahwa group band papan atas ini akan membawa 16 lagu hits andalannya do kota Sigli, tapi apa mau dikata, kehadiran mereka di Pidie, ternyata tidak seperti yang dibayangkan, ungkap salah satu anggota band tersebut.
Salah satu warga Pidie yang namanya tidak mau ditulis di media, mereka sangat bersyukur kepada Allah, yang telah menyelamatkan tanah Pidie dari show-show yang tidak ada manfaatnya, malah hanya mlelecehkan syariat Islam Pidie, ungkapnya.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan, "Bumi Pidie bumi tempat lahirnya para Pahlawan Indonesia dan Aceh. Seperti Laksamana Keumala Hayati, Panglima Polem, Tgk. Daud Beureueh, Abu Hasan Tiro dan Tgk. Abdullah Safi'i. Ini pahlawan kita, dan lahir di Pidie. Tapi sangat disayangkan, ketika Bupati Bireuen, melarang perempuan duduk satu meja dengan laki-laki non muhrim dan membuat jam malam bagi wanita, eh malah di Pidie mau digelar BAND, luar biasa," ucapnya dengan gaya ironi.
"Tapi Alhamdulillah, Allah masih menyelamatkan tanah Pidie dari show-show yang bisa mencoreng syariat Islam," pungkas laki-laki paruh baya ini. (Ismail Alfatah)