BMU Bangun Rumah Pertama Dalam Bentuk Semi Permanen Pada Kunci 012

Bang Oja (topi merah) dan Sekjen BMU pusat (topi putih kain sersak) tengah-tengah.
Pidie Jaya, Media Advokasi - Barisan Muda Ummat (BMU) Pidie Jaya bangun rumah pertama dalam bentuk Semi Permanen, yang biasanya (sudah 011 rumah) yang dibangun BMU hanya menggunakan lantai semen, sedangkan saat ini (012) mulai diterapkan pembangunannya dalam bentuk semi permanen, sedangkan tipe dan bentuk masih serupa yaitu tipe 36. Hal itu diutarakan sekjen BMU, pada saat meninjau pekerjaan rumah BMU 012 di gampong Menasah Mesjid, Ulim, Pijay, Minggu sore, (30/9/2018).
Sekjen BMU pusat Tgk Z, didampingi pengurus BMU Pidie Jaya, Muhammad Reza, ST, atau yang populer dipanggil Bang Oja, mengatakan bahwa pembangunan rumah Layak Huni bantuan para donatur BMU untuk warga miskin, lebih ideal dibangun semi permanen daripada langsung seluruhnya berdinding papan, mengingat keamanan dari serangan rayab akan lebih terjamin.

Sekjen BMU tinjau ke lokasi rumah BMU pertama (012) yg dibangun dalam bentuk semi permanen.
"Kita akan berupaya yang terbaik untuk warga kita yang belum memiliki rumah yang layak untuk dihuni, namun sesuai aturan awal dari para donatur BMU, maka kita tetap komitmen pada pengadaan anggaran yang kita plot dalam satu unit rumah, agar tidak terkesan anak tiri dan anak kandung.

Setelah kita uji, ternyata dalam bentuk semi permanenpun tidak jauh beda anggaran yang dihabiskan dalam satu unit rumah tersebut. Maka, mulai kunci rumah BMU 012 ini, akan kita bangun rumah dalam bentuk semi permanen dengan tanpa mengubah tipe dan dan ukurannya," jelas Sekjen BMU dan diperkuat oleh Bang Oja dengan bahasa isyarat yaitu dengan anggukan kepala.

Masih menurut Sekjen BMU, bahwa persyaratan mutlak untuk bisa mendapatkan bantuan rumah tersebut adalah masyarakat miskin yang memiliki tanggungan berat. Minimal harus ada empat (4) anggota keluarga bagi keluarga utuh (ada suami-istri) dan tiga (3) anggota keluarga bagi janda miskin.

"Ya, kita utamakan pemberian rumah tersebut (BMU) adalah warga yang memiliki tanggung jawab besar, yaitu minimal empat anggota keluarga. Sedangkan untuk janda miskin, minimal ada tanggungan tiga (3) orang anaknya yang belum menikah," jelas Sekjen.

Selain itu, sekjen juga berharap, dengan bantuan Rumah BMU ini, akan terpanggil hati nurani para donatur untuk tidak pelit dalam membuka dompet, demi mewujudkan rasa sosial kita dalam menolong antar sesama ummat.

Sementara secara terpisah, ketua DPD BMU Pidie Jaya, H.Sibral Malasyi, MA kepada media ini menjelaskan via WhatApp pribadinya, agar para donatur BMU semakin hari semakin bertambah, yaitu dengan saling memberi informasi.

"Hanya dengan uang RP. 10.000,- yang kita sumbang lewat Rekening BMU, kita telah membantu saudara kita yang tidak memiliki tempat tinggal. Mari tingkatkan sosialitas kita antar sesama ummat untuk saling membantu. Sepuluh ribu cuma setengah bungkus rokok, setelah kita hisap lalu kita hembuskan.

Tapi sepuluh ribu yang kita sumbang lewat rekening BMU, tanpa kita sadari, kita telah membangun satu unit rumah saudara kita yang membutuhkan. Disinilah kita selaku ummat Islam akan membuktikan persatuan dan kesatuan yang kokoh, bagaikan tubuh yang satu," pungkas H.Sibal Malasyi.(Ismail Alfatah)

Popular Posts